Kenali Berbagai Cara Sederhana Mengawetkan Makanan
Tidak semua bahan makanan bisa bertahan lama, sehingga perlu pengawetan khusus agar bahan makanan bisa tetap digunakan meskipun dalam jangka waktu lama. Selain bisa menggunakan bahan makanan lebih lama, melalui pengawetan makanan kita bisa mengatasi persoalan makanan yang terbuang sia-sia atau food waste, karena produksi berlebih.
Cara pengawetan makanan berguna untuk memperpanjang waktu penyimpanan makanan dengan cara menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan makanan. Sejak dahulu orang sudah mengenal berbagai macam teknik sederhana ini, dan sekarang masih banyak yang diterapkan. Namun, tentu saja pengawetan disesuaikan dengan jenis makanan yang diawetkan dan cara yang semakin modern.
Berikut ini beberapa cara pengawetan makanan secara sederhana yang bisa kalian terapkan di rumah.
Pendinginan
Ini adalah cara paling sederhana dan umum dilakukan banyak orang saat ini, yakni memasukkan makanan ke dalam kulkas. Selain sederhana, cara ini juga bisa diterapkan di berbagai jenis makanan, mulai dari sayuran, buah-buahan, daging, hingga roti. Namun, setiap makanan juga harus disimpan dalam tingkat suhu yang berbeda, misalnya daging dibekukan dengan suhu di bawah -18°C , sementara sayuran dan roti cukup di suhu lemari pendingin 4°C .
Pemanasan
Selain dengan cara pendinginan, ada juga teknik pemanasan untuk mengurangi mikroorganisme yang bisa membusukkan makanan. Ada 2 teknik pengawetan dengan cara memanaskan yang cukup populer, yakni pasteurisasi dan blanching. Pasteurisasi adalah pemberian panas ringan pada makanan atau minuman untuk mengurangi bakteri pathogen, cara ini biasa diterapkan di susu, bir, jus, hingga madu. Sementara, blanching adalah teknik memasak makanan di dalam air atau uap dalam waktu singkat, cara ini biasa diterapkan pada bahan sayuran dan buah-buahan.
Pengeringan
Cara pengawetan makanan dengan cara mengeringkan biasa dilakukan dengan menjemur di bawah sinar matahari. Melalui panas udara inilah menyebabkan terhambatnya bakteri, ragi, dan jamur yang menyebabkan pembusukan makanan. Teknik ini biasa dipakai untuk mengeringkan ikan, sayur, dan daging. Selain sebagai cara pengawetan, biasanya orang menggunakan teknik ini untuk membuat kerupuk dan keripik.
Pengasinan
Cara pengawetan dengan cara mengasinkan makanan cukup populer di Indonesia, khususnya untuk makanan telur dan ikan. Cara ini sangat sederhana karena hanya memerlukan garam saja. Garam terbukti memang membantu menghambat bakteri pembusukan makanan, karena bakteri pembusukan tak bisa hidup dalam makanan berkadar garam tinggi.
Pengasapan
Metode pengasapan biasa dipakai nelayan atau pelaku usaha perikanan untuk mengawetkan ikan. Asap dapat berperan sebagai antimikroba karena mengandung senyawa fenol dan asam asetat. Kedua zat inilah yang berperan penting menghambat pertumbuhan bakteri pembusukan makanan. Selain dapat mengawetkan makanan, cara ini juga membuat cita rasa makanan menjadi semakin nikmat karena menambah aroma sedap makanan.
Setiap bahan makanan perlu penanganan khusus untuk penyimpanan agar cita rasa dan kualitas tetap terjaga. Begitupun dengan daging olahan Kimbo, seperti sosis, burger, bakso, kornet, hingga smoked beef, adalah produk yang harus disimpan pada suhu dingin. Karena, semakin tingginya suhu akan mengurangi umur produk, misalnya:
- Pada suhu 25 °C (suhu ruangan), lama penyimpanan disarankan 1 hari
- Pada suhu 4 - 5 °C (suhu dingin), lama penyimpanan disarankan 3 bulan
- Pada suhu dibawah -20 °C (suhu beku), lama penyimpanan disarankan 6 bulan
Yuk, simpan produk dengan benar agar olahan makanan tetap sehat dan cita rasa tetap terjaga!